Rabu, 05 Juni 2013

Cara Membuat Pupuk Organik


RSS
Syndicate content

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK

Sumber Gambar: Saeful Hodijah, S.ST
Pupuk Organik saat ini sudah menjadi kata yang sering kita dengar terutama di bidang tanam menanam. Nah berikut sedikit alasan sebelum kita membuat pupuk organik.    
Peningkatan produksi pertanian, tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia, seperti pupuk buatan atau anorganik dan pestisida. Penggunaan pupuk buatan atau kimia dan pestisida saat ini oleh petani kadang kala sudah berlebihan melebihi takaran dan dosis yang dianjurkan, sehingga menggangu keseimbangan ekosistem, disamping itu tanah cendrung menjadi tandus, organisme-organisme pengurai seperti zat-zat renik, cacing-cacing tanah menjadi habis, demikian juga binatang seperti ular pemangsa tikus, populasi menurun drastis.

Pemakian pupuk pada waktu yang bersamaan (awal musim hujan) oleh petani, mengakibatkan sering terjadi kelangkaan pupuk di pasaran, walaupun ada harganya sangat tinggi, sehingga sebagian petani tidak sanggup membeli, akibatnya tanaman tidak dipupuk, produksi tidak optimal. Perlu ada trobosan untuk mengatasi hal tersebut, salah satu diantaranya adalah pembuatan pupuk organik .
Bahan Pembuatan Pupuk Organik atau Kompos
Memanfatkan limbah pertanian, seperti jerami, daun-daunan, rumput, kulit kopi, serbuk gergaji, bahan tersebut mudah didapat dan tersedia dilahan pertanian. Kelebihan Pupuk Organik/Kompos
Kelebihan pupuk organik dari pupuk anorganik cukup banyak diantaranya : Bahan mudah diperoleh (murah) ,pembuatan sangat mudah, pupuk organik adalah pupuk lengkap, pupuk organik berfungsi juga memperbaiki kesuburan tanah, dapat tersimpan dalam tanah dengan waktu yang lama, sedangkan pupuk anorganik bahkan cendrung sebaliknya.
Teknik Pembuatan Pupuk Organik/Kompos
1.    Bahan
Hijauan/daun-daunan, rumput atau jerami 1 ton, pupuk kandang 200-300 kg, sekam padi 100-200 kg, dedak/bekatul 50-100 kg, stater/bahan pengurai 0,2-0,5 liter, tetes tebu/gula 1-2 kg dan air 300 – 500 liter (secukupnya)
2.    Persiapan tempat
Usahakan tempatnya tidak terbuka atau kena sinar matahari langsung, seperti di bawah pohon sebaiknya dibuatkan naungan/gubuk untuk mengindari sinar matahari langsung dan hujan.
3.    Cara Pebuatan
Supaya proses pengomposan lebih cepat hijauan/daun-daunan, jerami dipotong-potong kurang lebih 5-10 cm. tetes tebu/gula dan stater pengurai(EM4) dilarutkan dengan air dalam ember/bak plastik diaduk sampai merata, potongan-potongan hijauan/jerami dicampur dengan pupuk kandang, dedak, sekam, serbuk gergaji dan limbah pertanian lainnya secara merata, siramkan larutan secara perlahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 50%, bila adonan dikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dibuka maka adonan akan megar. Usahakan tumpukan bahan yang sudah diaduk tingginya tidak melebihi 30 cm dari permukaan tanah, tutup dengan karung goni agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan,  sehingga proses pengomposan/fermentasi berjalan lebih cepat
4.    Pemeriksaan/Pengamatan 
Setelah 2-3 hari tumpukan diperiksa, dengan cara membuka sedikit ujung karung goni, kemudian masukan tangan, apabila didalam tumpukan dirasa suhunya cukup tinggi maka dapat dipastikan proses pengomposan sedang terjadi, kalau didalam tumpukan sehunya rendah, berarti tidak terjadi proses pengomposan, untuk itu perlu diulangi penyiraman dengan larutan tetes tebu/gula dan EM4/pengurai, 2 atau 3 hari sekali tumpukan disiram, sesuai dengan keadaan/kelembaban, setelah 6-7 hari perlu dilakukan pengadukan dan disiram seperlunya agar terjadi sirkulasi udara, dengan demikian diharapkan mikroba akan berkembang dan proses pengomposan lebih cepat, setelah 20-30 hari dilakukan pemeriksaan kembali dengan cara memasukan tangan kedalam tumpukan, apabilia temperatur didalam tumpukan suhunya menjadi turun, maka pengomposan sudah jadi dan siap panen.
Cara memeriksa lain yaitu dengan menusuk-nusuk tumpukan dengan kayu/bambu, apabila tusukan lancar/tidak menyakut, maka pengomposan berhasil dan siap dipakai.


Ditulis oleh : Saeful Hodijah, S.ST  Penyuluh Pertanian Madya BP4K Kab Bogor
Sumber  : http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-pembuatan-kompos.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar